Sampah menjadi salah satu masalah besar perkotaan; volume sampah yang besar akibat populasi penghuni daerah perkotaan yang besar serta minim-nya sarana pengelolaan sampah mulai dari lokasi pembuangan sampah, armada pengangkut sampah serta keberadaan tempat pembuangan akhir yang memadai membuat kualitas lingkungan menurun dengan cepat.
Salah satu jenis sampah yang paling lazim dan memberikan pengaruh buruk terhadap kualitas lingkungan adalah sampah plastik. Sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah non organik yang banyak dibuang. Ada beberapa hal yang mendasari banyaknya penggunaan plastik yang pada akhirnya menimbulkan peningkatan jumlah sampah plastik yang dibuang.
Penggunaan Plastik dalam Kehidupan Sehari – hari;
Plastik merupakan bahan sintetik yang memiliki fleksibilitas tinggi dalam pengolahan dan pembentukan. Ini merupakan salah satu hal yang mendasari banyaknya penggunaan plastik dalam kehidupan sehari – hari untuk menggantikan berbagai bahan organik yang memiliki fungsi yang sama.
Plastik memiliki sifat yang dapat dibilang unggul untuk digunakan sebagai bahan membuat berbagai peralatan untuk mendukung kegiatan manusia. Plastik memiliki sifat ringan tetapi cukup kuat, tahan air dan korosi, mudah dibentuk serta mudah diwarnai. Hal tersebut membuat plastik menjadi solusi paling mudah untuk menggantikan peralatan rumah tangga yang terbuat dari kayu, kaca hingga tembikar. Hampir tidak ada satu rumahpun yang tidak memiliki perabotan yang terbuat dari plastik. Plastik telah menginvasi rumah – rumah karena nilai fungsionalitas yang tinggi serta memiliki harga yang murah.
Plastik menjadi solusi kemasan yang murah dan mudah; meskipun memiliki konsekuensi tinggi terhadap lingkungan. Ada begitu banyak produk makanan yang menggunakan plastik sebagai solusi kemasan; ringan, kuat, anti air dan mudah diwarna atau diberi gambar. Hal tersebut membuat plastik menjadi solusi kemasan makanan yang paling rasional.
Selain itu; industri elektronik, otomotif serta mainan juga memberi kontribusi cukup besar terhadap jumlah sampah plastik yang dibuang. Sulitnya plastik terurai dalam tanah jelas merupakan masalah tersendiri mengingat jumlah pemakaian plastik yang sedemikian besar.
Alternatif Pengelolaan Sampah Plastik;
Jumlah sampah plastik yang harus ditanggung oleh bumi sangatlah besar; oleh karena itu diperlukan langkah – langkah guna mengelola penggunaan plastik serta pengelolaan sampah dari plastik yang telah digunakan. Kampanye reduce, reuse dan recycle sepertinya memang dibuat atas dasar keprihatinan terhadap banyaknya sampah plastik yang harus ditanggung oleh bumi. Mengurangi penggunaan plastik dan kembali menggunakan bahan organik merupakan langkah yang sangat bijak yang dapat dilakukan oleh banyak orang.
Menggunakan ulang sampah plastik juga menjadi peluang memperpanjang daur penggunaan plastik. Sampah plastik dapat digunakan kembali untuk melakukan fungsi lain; penggunaan ulang sampah plastik dapat mengurangi volume jumlah sampah yang harus ditanggung oleh bumi. Mendaur ulang sampah plastik juga menjadi solusi untuk memperpanjang daur guna dari plastik.
Sebuah penelitian juga memberikan sinyal positif dengan ditemukannya metode mengolah sampah plastik menjadi sumber energi alternatif. Proses menggunakan plastik sebagai bahan pembuatan sumber energi alternatif dimulai dengan membuat briket plastik yang akan dibakar sebagai sumber bahan bakar di sektor industri.
Sebuah teknologi tepat guna dikembangkan oleh siswa SMK Negeri 3 Madiun yang mengolah sampah plastik menjadi alternatif bahan bakar minyak yang dapat digunakan untuk kendaraan bermotor. Sampah plastik diproses dengan dipanaskan dengan suhu tinggi serta menjalani penyulingan untuk menghasilkan minyak dengan nilai oktan sekitar 84 hingga 85 persen. Masih di bawah nilai oktan premium namun cukup tinggi untuk digunakan sebagai alternatif BBM di masa mendatang.
Nantikan postingan pengelolaan limbah selanjutnya. Sekian dahulu postingan kali ini dan semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN MONGGO JIKA ANDA INGIN KOMENTAR. NAMUN TOLONG GUNAKAN BAHASA YANG SOPAN