Maaf,
posting artikelnya agak telat, maklum lagi sibuk. (Sibuk Pemotretan? Syuting
sinetron? Atau Main Film?? Ya jelas enggak lah….hehehehe..)
A. EKSKRETA
MANUSIA
Ekskreta manusia
(Heh !! yang bukan manusia dilarang baca artikel ini wkwkwkwk…) merupakan
hasil akhir dari proses yang berlangsung dalam tubuh manusia yang menyebabkan
pemisahan dan pembuangan zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Zat-zat yang
tidak dibutuhkan tersebut berbentuk tinja dan air seni (urine). (Maaf, jangan protes kalau gambar tinja dan urine
tidak dtampilkan…karena itu sama saja menodai ekstetika dunia
perblogeran…#kepo)
(PERHATIAN
!: Jangan salah memaknai gambar, ini bukan pornografi lho bos..!!)
Ekskreta manusia
merupakan sumber infeksi dan juga merupakan salah satu penyebab terjadinya
pencemaran lingkungan. Berbagai
cara telah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak menjadi
ancaman bagi kesehatan lingkungan.
(Itulah sebabnya kenapa orang tua jaman dulu melarang kita
buang air di bawah pohon. Apalagi kalo pohonya besar dan umurnya sudah tua pula
hwkhwkhwk..)
Bahaya terhadap
kesehatan yang dapat ditimbulkan akibat pembuangan kotoran secara tidak baik (contohnya
dibawah pohon, hehehe…) adalah pencemaran
tanah, pencemaran air, kontaminasi makanan dan perkembangbiakan lalat.
Sementara itu, penyakit-penyakit yang dapat terjadi akibat keadaan diatas,
antara lain tifoid, paratifoid, disentri, diare, kolera, penyakit cacing,
hepatitis viral dan beberapa penyakit infeksi gastrointestinal lain, serta
infeksi parasit lain.(Nama
penyakitnya sangar-sangar ya?? Tapi sayang Panu dan Kadas tidak masuk kedalam
kategori hadeh..) L Penyakit tersebut bukan saja menjadi beban
pada komunitas (dilihat dari angka kesakitan, kematian dan harapan hidup),
tetapi juga menjadi penghalang bagi tercapainya kemajuan di bidang sosial dan
ekonomi. Pembuangan kotoran manusia yang baik merupakan hal yang mendasar bagi
keserasian lingkungan.
B. METODE
PEMBUANGAN KOTORAN MANUSIA
Metode
pembuangan kotoran manusia secara umum dapat dibagi menjadi dua, unsewered area dan sewered area.
1. Metode unsewered area
Menggunakan saluran air dan tempat pengolahan air kotor. Misalnya
Septic Tank, dan Kolam Lele
2.
Sewered Areas
Pengumpulan dan pengangkutan ekskreta dan air limbah dari kawasan
industry dan perdagangan melalui pipa bawah tanah ke TPA.
a.
Septic
Tank
Septic tank merupakan
cara yang memuaskan dalam pembuangan ekskreta untuk sekelompok kecil rumah
tangga dan lembaga yang memiliki persediaan air yang mencukupi, tetapi tidak
memiliki hubungan dengan sistem penyaluran limbah masyarakat.
Desain
utama dari septic tank antara lain :
1)
Kapasitas
septic tank bergantung pada jumlah
pemakai. Kapasitas 20-30 galon/orang dinjurkan untuk penggunaan rumah tangga.
Kapasitas untuk rumah tangga itu tidak berlaku untuk septic tank yang ditujukan untuk kepentingan umum (kapasitas
minimal 50 galon/orang).
2)
Ukuran
panjang biasanya 2 kali lebar.
3)
Kedalaman
lubang antara 1,5-2 m.
4)
Kedalaman
cairan dianjurkan hanya 1,2 m.
5)
Ruangan
udara minimal 30 cm di antara titik tertinggi cairan di dalam tank dengan
permukaan bawah penutup.
6)
Dasar
dibuat miring ke arah lubang pengeluaran.
7)
Memliki
lubang air masuk dan keluar, terdapat pipa masuk dan keluar.
8)
Pelapis
septic tank terbuat dari papan yang
kuat dengan tebal yang sama.
9)
Periode
retensi septic tank dirancang selama
24 jam.
Mekanisme Kerja Septic
Tank. Pertama, benda padat yang ada diuraikan
oleh bakteri anaerob dan jamur menjadi senyawa kimia yang sederhana. Tahap
pertama dalam proses purifikasi tersebut dinamakan anaerobic digestion. Cairan yang keluar melalui pipa pengeluaran
disebut affluent. Cairan tersebut
mengandung bakteri, kista, telur cacing dan bahan-bahan organik dalam bentuk
cair maupun suspensi. Bahan-bahan organik kemudian dioksidasi menjadi hasil
akhir yang stabil seperti nitrat dan air. Tahap tersebut dinamakan tahap oksidasi anaerobik. Kedua tahapan
tersebut berlansung dalam septic tank.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan :
Ø Penggunaan air sabun dan desinfektan
seperti fenol sebaiknya dihindari karena dapat membunuh flora bakteri di dalam
septic tank.
Ø Penumpukan endapan lumpur mengurangi
kapasitas septic tank sehingga isi septic tank harus dibersihkan minimal sekali
setahun.
Ø Septic tank baru sebaiknya diisi dahulu
dengan air sampai saluran pengeluaran, kemudian dilapisi dengan lumpur dari
septic tank lain untuk memudahkan proses dekomposisi oleh bakteri.
b. Kolam Lele
Merupakan
metode pembuangan ekskreta manusia yang popular didaerah pedesaan. Karena
sealin murah dan gratis, kita bisa juga memanen ikan lelenya kapan saja kita
mau, tanpa memberi makan ikan tersebut. (ya
iyalah, kan udah dikasih yang kuning-kuningmu itu huekhuek...)
Desain
utama metode ikan lele ialah;
1.
Jarak antara MCK dan kolam tidak terlalu jauh
2.Harus
tertutup, tidak terbuka
3.Memliki
lubang air masuk menuju kolam
4.Pemilihan
ikan lele harus yang ukuran besar/ siap kawin
Mekanisme
Kerja Kolam Lele
Tempat penampungan tinja , dialirkan menuju kolam
lele. Secara otomatis ikan lele akan melahap kotoran tersebut. Oleh karena itu
diperlukanya lubang air masuk menuju kolam dan penampung harus tertutup , untuk
menghilangkan bau tidak sedap. Mekanisme Septi Tank versi kolam lele ini banyak
ditemui di daerah pedesaan/ masyarakat tradisional, karena dianggap sangat
bermanfaat bagi pengelolaan limbah dan dari segi ekonomis juga sangat
menguntungkan. System kolam lele ini juga mempunyai nilai tambah yaitu,
Tidak
usah repot-repot mendatangkan tukang sedot WC hwkhwkhwk...
Nantikan postingan pengelolaan limbah selanjutnya "LIMBAH RUMAH SAKIT". Sekian dahulu postingan kali ini dan semoga bermanfaat.
Nantikan postingan pengelolaan limbah selanjutnya "LIMBAH RUMAH SAKIT". Sekian dahulu postingan kali ini dan semoga bermanfaat.
sip gan
BalasHapus