Rabu, 20 November 2013

EKSKRETA (by Bambang)

Maaf, posting artikelnya agak telat, maklum lagi sibuk. (Sibuk Pemotretan? Syuting sinetron? Atau Main Film?? Ya jelas enggak lah….hehehehe..)

A.    EKSKRETA MANUSIA

Ekskreta manusia (Heh !! yang bukan manusia dilarang baca artikel ini wkwkwkwk…) merupakan hasil akhir dari proses yang berlangsung dalam tubuh manusia yang menyebabkan pemisahan dan pembuangan zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dibutuhkan tersebut berbentuk tinja dan air seni (urine). (Maaf, jangan protes kalau gambar tinja dan urine tidak dtampilkan…karena itu sama saja menodai ekstetika dunia perblogeran…#kepo)






(PERHATIAN !: Jangan salah memaknai gambar, ini bukan pornografi lho bos..!!)


Ekskreta manusia merupakan sumber infeksi dan juga merupakan salah satu penyebab terjadinya pencemaran lingkungan. Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak menjadi ancaman bagi kesehatan lingkungan. (Itulah sebabnya  kenapa orang tua jaman dulu melarang kita buang air di bawah pohon. Apalagi kalo pohonya besar dan umurnya sudah tua pula hwkhwkhwk..)
Bahaya terhadap kesehatan yang dapat ditimbulkan akibat pembuangan kotoran secara tidak baik (contohnya dibawah pohon, hehehe…) adalah pencemaran tanah, pencemaran air, kontaminasi makanan dan perkembangbiakan lalat. Sementara itu, penyakit-penyakit yang dapat terjadi akibat keadaan diatas, antara lain tifoid, paratifoid, disentri, diare, kolera, penyakit cacing, hepatitis viral dan beberapa penyakit infeksi gastrointestinal lain, serta infeksi parasit lain.(Nama penyakitnya sangar-sangar ya?? Tapi sayang Panu dan Kadas tidak masuk kedalam kategori hadeh..) L  Penyakit tersebut bukan saja menjadi beban pada komunitas (dilihat dari angka kesakitan, kematian dan harapan hidup), tetapi juga menjadi penghalang bagi tercapainya kemajuan di bidang sosial dan ekonomi. Pembuangan kotoran manusia yang baik merupakan hal yang mendasar bagi keserasian lingkungan.

B.     METODE PEMBUANGAN KOTORAN MANUSIA

Metode pembuangan kotoran manusia secara umum dapat dibagi menjadi dua, unsewered area dan sewered area.
1.      Metode unsewered area
Menggunakan saluran air dan tempat pengolahan air kotor. Misalnya Septic Tank, dan Kolam Lele
2.      Sewered Areas
Pengumpulan dan pengangkutan ekskreta dan air limbah dari kawasan industry dan perdagangan melalui pipa bawah tanah ke TPA.

a.      Septic Tank
Septic tank merupakan cara yang memuaskan dalam pembuangan ekskreta untuk sekelompok kecil rumah tangga dan lembaga yang memiliki persediaan air yang mencukupi, tetapi tidak memiliki hubungan dengan sistem penyaluran limbah masyarakat.
Desain utama dari septic tank antara lain :
1)      Kapasitas septic tank bergantung pada jumlah pemakai. Kapasitas 20-30 galon/orang dinjurkan untuk penggunaan rumah tangga. Kapasitas untuk rumah tangga itu tidak berlaku untuk septic tank yang ditujukan untuk kepentingan umum (kapasitas minimal 50 galon/orang).
2)      Ukuran panjang biasanya 2 kali lebar.
3)      Kedalaman lubang antara 1,5-2 m.
4)      Kedalaman cairan dianjurkan hanya 1,2 m.
5)      Ruangan udara minimal 30 cm di antara titik tertinggi cairan di dalam tank dengan permukaan bawah penutup.
6)      Dasar dibuat miring ke arah lubang pengeluaran.
7)      Memliki lubang air masuk dan keluar, terdapat pipa masuk dan keluar.
8)      Pelapis septic tank terbuat dari papan yang kuat dengan tebal yang sama.
9)      Periode retensi septic tank dirancang selama 24 jam.
Mekanisme Kerja Septic Tank. Pertama, benda padat yang ada diuraikan oleh bakteri anaerob dan jamur menjadi senyawa kimia yang sederhana. Tahap pertama dalam proses purifikasi tersebut dinamakan anaerobic digestion. Cairan yang keluar melalui pipa pengeluaran disebut affluent. Cairan tersebut mengandung bakteri, kista, telur cacing dan bahan-bahan organik dalam bentuk cair maupun suspensi. Bahan-bahan organik kemudian dioksidasi menjadi hasil akhir yang stabil seperti nitrat dan air. Tahap tersebut dinamakan tahap oksidasi anaerobik. Kedua tahapan tersebut berlansung dalam septic tank. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan :
Ø  Penggunaan air sabun dan desinfektan seperti fenol sebaiknya dihindari karena dapat membunuh flora bakteri di dalam septic tank.
Ø  Penumpukan endapan lumpur mengurangi kapasitas septic tank sehingga isi septic tank harus dibersihkan minimal sekali setahun.
Ø  Septic tank baru sebaiknya diisi dahulu dengan air sampai saluran pengeluaran, kemudian dilapisi dengan lumpur dari septic tank lain untuk memudahkan proses dekomposisi oleh bakteri.

b.      Kolam Lele
Merupakan metode pembuangan ekskreta manusia yang popular didaerah pedesaan. Karena sealin murah dan gratis, kita bisa juga memanen ikan lelenya kapan saja kita mau,  tanpa memberi makan ikan tersebut. (ya iyalah, kan udah dikasih yang kuning-kuningmu itu huekhuek...)
Desain utama metode ikan lele ialah;
1. Jarak antara MCK dan kolam tidak terlalu jauh
2.Harus tertutup, tidak terbuka
3.Memliki lubang air masuk menuju kolam
4.Pemilihan ikan lele harus yang ukuran besar/ siap kawin
Mekanisme Kerja Kolam Lele
     Tempat penampungan tinja , dialirkan menuju kolam lele. Secara otomatis ikan lele akan melahap kotoran tersebut. Oleh karena itu diperlukanya lubang air masuk menuju kolam dan penampung harus tertutup , untuk menghilangkan bau tidak sedap. Mekanisme Septi Tank versi kolam lele ini banyak ditemui di daerah pedesaan/ masyarakat tradisional, karena dianggap sangat bermanfaat bagi pengelolaan limbah dan dari segi ekonomis juga sangat menguntungkan. System kolam lele ini juga mempunyai nilai tambah yaitu,






Tidak usah repot-repot mendatangkan tukang sedot WC hwkhwkhwk...
Nantikan postingan pengelolaan limbah selanjutnya "LIMBAH RUMAH SAKIT". Sekian dahulu postingan kali ini dan semoga bermanfaat.




1 komentar:

SILAHKAN MONGGO JIKA ANDA INGIN KOMENTAR. NAMUN TOLONG GUNAKAN BAHASA YANG SOPAN

 

Blogger news

Blogroll

About